Belum pernah ada tim yang menjuarai Euro 2012 berturut-turut. Belum pernah ada, tim yang meraih treble di level internasional. Spanyol menjadi tim pertama yang berhasil meruntuhkan kalimat-kalimat yang saya udah ketik sebelumnya. Walaupun sepanjang turnamen mereka sering dicap "membosankan", toh nyatanya permainan membosankan tersebut berhasil memenangi kejuaraan empat tahunan ini. Seperti kata Maradona, tim yang hebat akan selalu menemukan cara untuk menang. Tak terkecuali dengan permainan yang membosankan, kalau memang berorientasi pada kemenangan.
Sebenarnya permainan Spanyol gak membosankan kok. Coba anda lihat pertandingan final Spanyol vs Italia. 4-0? Saya rasa sih bukan itu saja yang harus kita garisbawahi. Spanyol menang dengan margin sebesar itu juga sebenarnya karena Italia berani bermain terbuka. Spanyol jadi membosankan karena lawan mereka selama ini juga membosankan. Membendung Spanyol memang bukan hal yang mudah. Sampai saat ini, cara yang terbukti efektif membungkam permainan tiki-taka Spanyol adalah counter-attack strategy, yaitu dengan mengumpulkan sebagian besar pemain di daerah sendiri sembari menunggu Spanyol mendekat, lalu rebut bolanya dan kirim bola ke depan secepat mungkin. Strategi yang mengandalkan keberuntungan cukup besar ini sebenarnya bisa dibilang berhasil, mengingat tim-tim seperti Barcelona, Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Spanyol sendiri sebenarnya sering kerepotan melawan tim denga gaya seperti ini.
Italia harus diacungi jempol karena berani memainkan strategi menyerang dengan gayanya sendiri. Keberanian Italia untuk bermain ofensif sebenarnya, membuat Spanyol bisa menunjukkan permainan aslinya. Ironis, maksud hati ingin menunjukkan kemampuan mereka sekaligus menyelamatkan harga diri sepakbola Italia dengan permainan menyerang, namun malah dihancurkan sampai berkeping-keping oleh Spanyol. Pirlo yang menunjukkan performa terbaiknya selama turnamen dan berkontribusi besar pada langkah Italia ke babak final, dipaksa menelan pil pahit dikepung oleh pemain-pemain Spanyol dan tidak bisa unjuk gigi.
Andrea Pirlo (kanan), pengalamannya membawa Italia ke babak Final |
Namun ini pertanda baik buat sepakbola Italia. Harapannya tentu saja klub-klub di Serie A mau mengadaptasi permainan yang lebih mengandalkan teknik, tak lagi hanya mengandalkan fisik. Untuk timnas Italia sendiri, keinginan mereka untuk berkembang menandakan pergeseran gaya permainan mereka. Catenaccio, yang merupakan ciri khas Italia, apabila dilebur dengan gaya pass and move a la Spanyol, akan menjadi kombinasi yang mematikan. Tinggal bagaimana Italia bisa memaksimalkan potensi pemainnya sendiri, mengingat untuk memainkan gaya pass and move diperlukan pemain berteknik dan visi tinggi. Andrea Pirlo sudah berusia 33 tahun, bisa jadi Pirlo sudah tidak dipanggil saat Confederation Cup 2013 & World Cup 2014 nanti, harapan ada pada Riccardo Montolivo untuk memanggul beban lini tengah Italia. Marco Veratti saat ini berusia 19 tahun, pemain yang disebut sebagai The New Andrea Pirlo ini akan berusia 21 tahun saat World Cup 2014 di Brazil nanti, Veratti sudah harus naik ke tim senior. Posisi Deep-lying Playmaker sudah ada yang menempati, pass and move tidak akan berjalan lancar tanpa adanya pemain yang aktif menjemput bola dari sektor depan dan meneruskannya ke penyerang. Italia butuh pemain seperti Andres Iniesta dan Mesut Ozil. Untuk hal ini, ada Sebastian Giovinco. Pemain asal Turin yang sudah dibeli lagi oleh Juventus ini HARUS ada mengingat Italia tetap membutuhkan incisive playmaker. Tusukan dari sayap? Tenang, ada Stephen Al Shaarawy. Walau sebenarnya berposisi sama dengan Giovinco, namun Shaarawy bisa diposisikan di sayap. Dan untuk lini depan, Italia sudah memiliki striker handal walau bengal, Mario Balotelli. Kalo dia bisa meredam kebengalannya, Italia punya calon pemain terbaik dunia di lini depan. Mattia Destro dan Fabio Borini juga pilihan yang baik bagi Italia. Rumornya Destro (saat post ini dibuat Destro masih terikat kontrak dengan Siena) akan ke AC Milan, dan Borini menetap di AS Roma. Dimanapun mereka berada, mereka berdua berbakat, mereka butuh waktu bermain yang banyak. Mereka harus siap saat Italia memanggil di Confederation Cup & World Cup nanti.
Selamat Spanyol, maju terus Italia. Terimakasih Spanyol, kalian sudah menunjukkan pada dunia kalau semua bisa bermain dengan fantasi. Terimakasih Italia, dimana ada kemauan pasti ada jalan.
Terimakasih juga buat kalian yang udah mampir, hehe sering-sering mampir lagi ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar