Senin, 27 Januari 2014

Resensi "The Wolf of Wall Street" - Mahakarya Baru Martin Scorsese

Diantara sekian banyak sutradara-sutradara hebat, Martin Scorsese sudah dianggap seperti sesepuhnya para sutradara, salah satu yang terbaik sepanjang masa. Untuk kesekian kalinya, ia kembali menciptakan sebuah maharkarya, dengan judul "The Wolf of Wall Street" yang diangkat dari sebuah buku dengan judul yang sama.

Resensi The Wolf of Wall Street Indonesia

Peringatan, sedikit banyak resensi ini mengandung spoiler.


Menceritakan sepenggal perjalanan hidup seorang pialang saham bernama Jordan Belfort. Berasal dari Queens, Jordan pergi ke New York tepatnya ke Wall Street untuk mengadu nasib. Jordan yang naif langsung dihadapkan dengan kerasnya persaingan menjadi pialang saham, lalu ia bertemu seorang pialang senior yang "baik hati" bernama Mark Hanna. Dari Hanna-lah Jordan mulai paham bagaimana caranya orang-orang Wall Street bisa menjadi kaya raya, dan apa yang mereka lakukan agar tetap bisa tenang dalam menghadapi tekanan sebagai seorang pialang. Cepat kaya? Tipu investor. Hilangkan stres? Konsumsi kokain, foya-foya, dan prostitusi. Karir Jordan terus menanjak hingga ia memiliki perusahaan dan berkembang menjadi salah satu yang terbesar. Jordan pun diliput oleh berbagai media dan dijuluki "The Wolf of Wall Street." Menjadi sensasi, FBI pun turut memberikan perhatian. Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga.

Merupakan kolaborasi kelima antara Leonardo DiCaprio dan Martin Scorsese, "The Wolf of Wall Street" adalah sebuah karya yang sebenarnya merepresentasikan kultur Amerika yang tamak. Demi kepentingan sendiri, segala macam cara dihalalkan, dirasionalkan dengan alasan egois yang mungkin tidak disadari. Uang adalah segalanya. Bagi sebagian orang yang memiliki cara berpikir kebarat-baratan, mungkin akan sedikit tersentil dengan dialog-dialog yang ada.

Dalam film ini, penonton akan dipandu oleh Jordan sendiri. Penonton dinarasikan olehnya. Seperti film The Goodfellas, yang mana ciptaan Martin Scorsese juga. Jadi penonton akan menyaksikan kegilaan, kesalahan, dan tindakan amoral dari perspektif Jordan, dan penonton akan dibuat "mengerti" kenapa ia melakukan hal tersebut. Tindakan yang Jordan lakukan bukanlah hal yang benar, bukan hal yang suci, tapi ketika seseorang udah menjadi sekaya itu, gak ada yang gak mungkin kan? Terdapat evolusi karakter sepanjang film, yang mana terurai dengan sangat halus, bagaimana moralitas seorang manusia bisa hilang seiring waktu karena uang, bagaimana uang bisa merubah seseorang begitu drastis.

Resensi The Wolf of Wall Street Bahasa Indonesia barengfaris

Evolusi karakter tersebut dapat dirasakan dari dialog-dialog yang ada, dan patut diacungi jempol kepada Terrence Winter dan Jordan Belfort sendiri. Ya, Jordan Belfort yang asli ikut berperan dalam penulisan skrip film ini. Dialog terasa benar-benar natural, dan penggunaan kata-kata kasar emang banyak banget. Mungkin disitulah kelebihannya, karena emang gak ada yang ditutup-tutupi, itulah yang dialami dan itulah yang dikatakan, lalu diceritakan ulang di film ini.

Selain Leonardo DiCaprio, film ini juga dibintangi oleh Jonah Hill, Matthew McConaughey, dan Margot Robbie. Untuk pemeran pembantu, ada Jon Favreau, Rob Reiner, Kyle Chandler, Jon Bernthal, Cristin Milioti. Tergolong sebuah film all-star, mengingat para pemeran pembantunya saja sering tampil di televisi Amerika. Duet akting Leonardo dan Jonah Hill keren banget. BTW, honor Leonardo dikabarkan mencapai 10 juta dolar AS, sedangkan Jonah hanya 60.000 dolar AS aja. Jomplang banget ya? Jelas, tapi Jonah tetep menerima tawaran tampil di film ini karena menurutnya, kapan lagi bisa bekerja sama dengan Martin Scorsese.

Kesimpulan? Film ini wajib ditonton, bagi semua penyuka film. Banyak film bagus, tapi sedikit yang bisa memberikan sensasi pengalaman baru, memberikan kekaguman sekaligus menjijikkan. Pengalaman inilah yang membuat penulis tergerak untuk membuat resensi The Wolf of Wall Street ini. Apa yang mereka lakukan di film ini jelas bukan hal yang patut dicontoh, tapi semuanya terasa nyambung dan dapat dimengerti. Mengapa? Karena selama kita menonton "The Wolf of Wall Street," kita adalah Jordan Belfort. Berdurasi 3 jam, tapi gak akan terasa. Sekali lagi, WAJIB DITONTON.

The Wolf of Wall Street
Sutradara: Martin Scorsese
Penulis Skrip: Terrence Winter & Jordan Belfort
Pemain: Leonardo DiCaprio, Jonah Hill, Margot Robbie, Matthew McConaughey
Rilis: 25 Desember 2013 (Amerika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar