Singkat cerita, gue nemu quote yang menarik.
"Makin tinggi konsep diri seseorang, makin kurang orang itu berperilaku untuk menarik perhatian orang lain."
Sempet cengar-cengir sendiri setelah baca kalimat diatas. Beberapa hal langsung terlintas dipikiran, yang pertama adalah, gile, inilah orang pinter, prediktif. Walaupun terkesan abstrak dan gak ada penjelasan lebih lanjut.
Hal yang kedua adalah betapa instannya kalimat tersebut nempel di otak gue. Dan yang ketiga adalah, betapa banyaknya orang caper baik yang disekitar gue ataupun diluar sana. Apakah itu artinya, banyak sekali orang yang berkonsep diri rendah?
Biar gak sotoy-sotoy amat, gue akan berusaha untuk menyertakan sumber dalam setiap kata-kata yang gue bagi disini.
Apa itu konsep diri?
Menurut Wikipedia : One's self-concept is a collection of beliefs about oneself that includes elements such as academic performance, gender roles and sexuality, racial identity, and many others. Generally, self-concept embodies the answer to "Who am I?"
Menurut Psychology.com : Self-concept is the image that we have of ourselves. This image is formed in a number of ways, but is particularly influenced by our interactions with important people in our lives.
Kedua definisi diatas setuju bahwa konsep diri adalah persepsi, gambaran, kepercayaan, anggapan, pandangan kita terhadap diri kita sendiri. "Gue orangnya cuek, gak bego-bego amat, kadang pelit, tapi perhatian, dan loyal banget sama temen." Yang barusan ini adalah contoh kasar sebuah konsep diri. Coba tanyakan diri kalian sendiri, seperti apakah kalian? Jujur ya, kata-kata atau kalimat pertama yang terlintas lah yang berlaku.
Fenomena selfie dan curhat di sosial media menjadi menarik untuk diperhatikan dan ditelaah lebih jauh setelah memahami definisi konsep diri. Apakah orang-orang yang kerjaannya curhat di sosmed itu, memiliki konsep diri yang rendah, sehingga membutuhkan pengakuan lebih? Bisa jadi, mereka ingin dibilang "eh kamu lucu deh" atau "itu kaosnya beli dimana? keren!" Berdasarkan definisi Psychology.com, bisa jadi konsep diri yang rendahlah yang menyebabkan tindakan-tindakan memamerkan diri sendiri itu. Dengan mendapat pujian, atau setidaknya perhatian, maka sedikit/banyak tujuan tersebut sudah tercapai. Input negatif pun bisa diartikan positif bagi orang yang konsep dirinya rendah, yang saking hausnya akan perhatian.
Apabila ada seseorang yang terlihat haus akan perhatian, maka sudah merupakan kewajiban bagi orang-orang disekitarnya untuk memberikan orang tersebut perhatian yang seharusnya. Gue gak tau sih, orang yang caper banget itu udah termasuk penyakit kejiwaan atau bukan, dan orang seperti ini emang ngeganggu banget apalagi pas kumpul-kumpul. Menarik untuk dicoba, apa orang-orang caper kalo terus kita kasih perhatian positif, bisa berubah? Kalo udah ada yang nyoba dan kalian membaca post ini, coba share di bagian komentar ya :D
Apabila ada seseorang yang terlihat haus akan perhatian, maka sudah merupakan kewajiban bagi orang-orang disekitarnya untuk memberikan orang tersebut perhatian yang seharusnya. Gue gak tau sih, orang yang caper banget itu udah termasuk penyakit kejiwaan atau bukan, dan orang seperti ini emang ngeganggu banget apalagi pas kumpul-kumpul. Menarik untuk dicoba, apa orang-orang caper kalo terus kita kasih perhatian positif, bisa berubah? Kalo udah ada yang nyoba dan kalian membaca post ini, coba share di bagian komentar ya :D
baru tau nih mengenai konsep diri, kalo orang pendiam konsep dirinya gimana ya ? tinggi atau rendah ?
BalasHapus